Khamis, 25 Jun 2009

Penyelam Mutiara

Perjalanan hidup manusia bagaikan penyelam mutiara. Seorang penyelam mutiara, dalam tugasnya selalu dibekal dengan tabung oksigen yang terpasang dibelakangnyanya. Pada saat ia menyelam, niatnya hanya ingin mencari tiram mutiara sebanyak-banyaknya. Tetapi bila ia berada di bawah, ia mulai lupa pada tugasnya. Kenapa? kerana pemandangan di dalam laut sangat mempesona. Bunga karang yang melambai-lambai, ikan-ikan berwarna-warni dengan riangnya membuatnya terpesona. Dia terlupa tugasnya untuk mencari tiram mutiara yang berada jauh di dasar laut sana.

Hingga pada suatu saat, dia terkejut apabila mendapati oksigen yang berada di belakangnya tinggal sedikit lagi. Timbullah rasa takutnya. Tak terbayang olehnya bagaimana kemarahan majikannya kelak bila ia muncul ke permukaan tanpa membawa tiram mutiara sebanyak yang diharapkan. Maka dengan tergopoh-gopoh ia pun berusaha untuk mencari tiram mutiara yang ada disekitarnya. Namun sayang, kekuatan fizikalnya sudah lemah, tenaganya sudah tiada kerana asyik dengan keindahan alam bawah laut.

Akhirnya isi tabung oksigennya benar-benar kosong, sehingga walaupun tiram mutiara yang diperolehnya sangat sedikit, ia mau tidak mau harus muncul ke permukaan. Malangnya lagi, kerana tergesa-gesa dia tidak sempat mengikat kantongnya dengan baik, sehingga ketika tersengol ikan yang berkeliaran disekelilingnya, tiram mutiara yang sudah diperolehinya dengan susah payah itu sebahagian tertumpah ke luar.

Di permukaan, majikannya telah menunggu. dilihatnya isi kantong si penyelam tidak berisi tiram mutiara sebagaimana yang diharapkan, maka tumpahlah caci makinya dan pada saat itu juga si penyelam dipecatnya. kita bayangkan bagaimana gundahnya perasaan si penyelam.

Dengan penuh rasa penyesalan, si penyelam berusaha minta kesempatan untuk menyelam kembali. "Tuan, izinkanlah aku untuk menyelam kembali, pasti aku akan mencari tiram mutiara sebanyak-banyaknya. " Namun majikannya dengan tegas menolak, "engkau aku beri kesempatan, ternyata engkau hanya pandai membuang oksigen saja."

Kisah ini samalah dengan perjalanan hidup manusia di dunia. Tabung oksigen adalah lambang umur manusia, tiram mutiara diibaratkan pahala yang harus kita kumpulkan dan mutiara yang tumpah umpama pahala yang hilang kerananya, sedangkan keindahan yang ada di dalam lautan melambangkan godaan-godaan duniawi dengan harta, tahta dan wanitanya.

Marilah kita fikirkan, sudah cukupkah tiram mutiara yang kita peroleh?, Sehingga bila suatu saat kita harus muncul ke permukaan menemui tuhan kita, Allah swt, adakah Ia redha menerima kita ?

Tiada ulasan:

Feature Post

al Rahman

Harini saya belajar sesuatu yang betul-betul buat saya diam dan termenung... Daripada Ustaz Nouman Ali Khan tentang hubungan ant...

Popular Post