BISMILLAH
PERJALANAN SUNYI
aku tetap hadir dalam lukisan puisi
berperanan di perjalanan sunyi
membenamkan segala luka dan derita
sejenak memang berhenti untuk
merenung lalu beranjak lagi meneruskan
perjalanan sunyi yang sempat berhenti
bukan lupa mengurai cerita
tentang cinta yang terabaikan
tapi mencuba mengukur diri
untuk membaca kisah antara
nyata dengan yang tidak nyata
kerana kita telah sama-sama
terjebak di layar semu
lupakan persoalan waktu
dan tak perlu menulis segurat
jeritan pilu yang berseliweran
datang pergi begitu saja
bahkan bagai debu di antara
jutaan tumpukan huruf yang
berserakan boleh salah faham
tentang sesuatu yang di luar
maksud sesungguhnya
dan aku tetap hadir dalam
lukisan puisi yang belum tentu
dapat mencerahkan kegelapan rasa
yang belum tentu sanggup
menjernihkan kekeruhan jiwa
tapi biarlah akan kutiupkan
awan-awan putih yang
menggambarkan untaian bunga
entah bererti atau tak bermakna
tuk kau simpan dalam bilik jantungmu
atau di segurat bait nafasmu
meski hanya seraya bayangan yang
menggeliat dalam mimpi
aku memang tak pernah
lelap dan selalu terjaga
untuk mengintip dan
memeluk erat segurat syairmu
Tiada ulasan:
Catat Ulasan